bukanarjuna.com

Aturan Penulisan & Contoh Nama Ilmiah Hewan dan Tumbuhan

Dalam ilmu biologi terdapat aturan khusus tersendiri dalam menuliskan nama ilmiah hewan dan tumbuhan. Sehingga dalam penulisannya tidak dapat dilakukan secara asal-asalan.

Aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup dalam ilmu biologi disebut dengan binomial nomenklatur (sistem tata nama ganda dalam bahasa latin). Aturan binomial nomenklatur ini sudah menjadi kesepakatan dalam dunia internasional.

Sistem penulisan nama ilmiah ini pertama kali ditemukan oleh Carolus Linnaeus, yang memiliki nama asli Carl von Linne. Karena atas jasanya ini, Carolus Linnaeus dijuluki sebagai Bapak Taksonomi Modern.

1. Tujuan Binomial Nomenklatur dalam Taksonomi

Nama Ilmiah Hewan dan Tumbuhan. Taksonomi
theconversation(dot)com

Tujuan pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup adalah untuk memudahkan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup itu sendiri.

Selain itu, aturan binomial nomenklatur juga dapat memudahkan dalam menentukan jenis/ kelompok dari makhluk hidup. Khusunya pada cabang ilmu biologi lainnya, yakni ilmu taksonomi.

Aturan binomial nomenklatur sangat erat kaitannya dengan ilmu taksonomi. Dimana di dalamnya membahas tentang klasifikasi berupa pengelompokan atau penggolongan makhluk hidup. Pengelompokan yang dimaksud adalah berupa tingkatan takson seperti:

  1. Kingdom (Kerajaan); Tingkatan tertinggi.
  2. Fillum/ Divisio (Keluarga Besar)
  3. Kelas
  4. Ordo (Bangsa)
  5. Famili
  6. Genus
  7. Spesies

Hewan berbadan lunak, apa itu?

2. Aturan Penulisan Nama Ilmiah

Niht Aturan Penulisan
tigtagusa(dot)com

Terdapat beberapa aturan yang digunakan dalam penulisan nama nama ilmiah hewan dan tumbuhan.

Sebagaimana namanya, “binomial nomenklatur”; “bi” yang berarti dua, dan “nomen” yang berarti nama, sehingga dapat disimpulkan sebagai tata nama organisme yang dibuat menggunakan nama ilmiah yang terdiri dari dua kata Latin (atau yang dilatinkan).

Bahasa Latin dipilih karena pada saat itu bahasa ini dimengerti semua ilmuwan dan tidak ada perubahan tata bahasa atau kosa katanya.

Adapun beberapa aturan dalam tata nama binomial secara umum diantaranya:

  • Setiap organisme, baik hewan maupun tumbuhan memiliki nama ilmiah tertentu (setiap spesiesnya berbeda).
  • Menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
  • Tatanama binomial selalu menempatkan nama genus di posisi pertama dan nama spesies di posisi kedua; Varanus komodoensis (komodo), Varanus: Genus, Komodoensis: Spesies.
  • Nama genus diawali menggunakan huruf kapital (uppercase/ huruf besar), dan nama spesies diawali menggunakan huruf biasa (lowercase/ huruf kecil); Varanus komodoensis (Komodo), Varanus (huruf V pada genus dimulai dengan huruf uppercase), komodoensis (huruf k pada spesies dimulai dengan huruf lowercase)
  • Pada tulisan yang menggunakan komputer (mesin ketik), nama ilmiah diketik menggunakan huruf miring (fitur italic); Varanus komodoensis.
  • Sedangkan pada tulisan tangan, nama ilmiah ditulis dengan cara memberikan garis bawah secara terpisah pada genus dan spesiesnya; Varanus komodoensis.
  • Nama penemu dapat dicantumkan di belakang nama spesies; Rosa hybrida Hort, Oryza sativa L, (Hort dan L adalah nama penemu atau singkatan nama penemunya)
  • Terdapat aturan singkatan di belakang nama genus seperti sp, spp, ssp, dan cf dengan menggunakan huruf kecil dan tidak dicetak miring (hal ini berlaku manakala tidak diketahui jenis/ spesiesnya); Citrus sp (jeruk).

3. Contoh Nama Ilmiah Hewan dan Tumbuhan

Berikut adalah beberapa contoh dari nama ilmiah hewan dan tumbuhan:

3.1. Nama Ilmiah Hewan

Niht Serigala
wuwm(dot)com

1. Sus scrofa: Babi liar Eropa

2. Choeropsis liberiensis: Kuda nil pigmi Afrika

3. Rhinocheros sondaicus: Badak ujung kulon

4. Cepra aegrasus: Kambing

5. Bos sondaicus: Banteng

6. Bos indicus: Sapi India

7. Canis lupus: Serigala Eropa

8. Helarctos malayanus: Beruang madu

9. Felis leo: Macan Afrika

10. Panthera tigris: Macan Asia

11. Delphinus delphis: Lumba-lumba

12. Berardius bairdii: Paus berparuh raksasa

13. Nasalis larvatus: Bekantan Kalimantan

14. Sympalangus syndactylus: Gibon/ siamang

15. Pteropus sp: Kalong

16. Eptecicus sp: Kelelawar coklat

17. Marcopus cangaroo: Kanguru Australia

18. Thylogale bruijni: Kanguru Irian

19. Ornithorhynchus anatinus: Platipus

20. Cygnus sp: Angsa

21. Dendrocigna javanica: Burung belibis

22. Leucopsar rothschildi: Burung jalak

23. Gracula religiosa: Burung beo

24. Paradisiea apoda: Burung cendrawasih

25. Pycnonotus aurigaster: Burung kutilang

26. Geopelia striata: Burung perkutut

27. Streptopelia chinensis: Burung tekukur

28. Columba livia: Burung merpati

29. Gallus banleiva: Ayam hutan

30. Meghacephalon maleo: Maleo Sulawesi

31. Meleagris gallopavo: Ayam Turki

32. Struthio camelus: Burung unta

33. Crocodylus americanus: Buaya

34. Alligator sp : Buaya aligator

35. Mabouya multifasciata: Kadal

36. Chameleon chameleon: Bunglon

37. Varanus komodoensis: Komodo

38. Lampropeltis bovlii: Ular belang

39. Naya tripudont: Ular kobra

40. Python molurus: Ular sawah

41. Sphenodon punctatum: Tuatara

42. Chelonia mydas: Penyu hijau

43. Chelonia imbricata: Penyu besar

44. Rana sp: Katak

45. Polypedates leucomystax: Katak pohon

46. Bufo marinus: Katak besar

47. Cryptobranchus sp: Salamander sungai

48. Hynobius sp: Salamander daratan Asia

49. Hippocampus kuda: Kuda laut

50. Clarias batrachus: Ikan lele

51. Cyprinus carpio: Ikan mas

52. Chanos chanos: Ikan bandeng

53. Channa striata: Ikan gabus

54. Osphronemus gouramy: Ikan gurame

55. Oreochromis mossambicus: Ikan mujair

56. Lutjanus argentimaculatus: Ikan kakap merah

57. Spyrna tudes: Hiu kepala martil

58. Dasyatis sabina: Ikan pari

59. Squalus achantias: Hiu kepala anjing

60. Bubalus quarlesi: Anoa

61. Euplectella sp: Pena laut

62. Physalia pelagica: Ubur-ubur api

63. Aurelia aurita: Ubur-ubur

64. Metridium marginatum: Mawar laut

65. Tubifora musica: Karang suling

66. Fasciola hepatica: Cacing hati

67. Taenia saginata: Cacing pita

68. Ascarisa lumbricoides: Cacing perut manusia

69. Enterobius vermicularis: Cacing kremi

70. Loa loa: Cacing mata pada manusia

71. Lumbriscus terrestris: Cacing tanah Eropa

72. Tubifex sp: Cacing air tawar

73. Hirudo medicinalis: Lintah air tawar

74. Haemadipsa javanica: Pacet darat

75. Achatina fulica: Bekicot

76. Limnea javanica: Siput air tawar

77. Loligo pealii: Cumi-cumi

78. Sepia oficinalis: Sotong

79. Octopus vulgaris: Gurita

80. Octopus bairdii: Gurita merah

81. Pinctada margaritifera: Kerang mutiara

82. Pepanus sp: Udang windu

83. Panulirus argus: Lobster

84. Portunus sexdentatus: Kepiting

85. Birgus latro: Ketam kenari

86. Paratelphusa maculata: Yuyu

87. Heteropoda venatoria: Laba-laba pemburu

88. Loxosceles reclusa: Laba-laba beracun

89. Lepisma sp: Kutu buku

90. Archotermopsis sp: Rayap/laron

91. Anax imperator: Sibar-sibar raja

92. Cimex sp: Kutu busuk

93. Leptocorisa acuta: Walang sangit

94. Drosophila melanogaster: Lalat buah

95. Periplaneta americana: Kecoa

96. Acheta domestica: Jengkrik

97. Musca domestica: Lalat rumah

98. Pteroptyx malacca: Kunang-kunang

99. Monomorium monomorium: Semut

100. Apis indica: Lebah madu

Tulis di komen berapa banyak hewan yang hidup di darat!

3.2. Nama Ilmiah Tumbuhan

Nama Ilmiah Hewan dan Tumbuhan. Sirih
sciencesource(dot)com

1. Pinus mercusii: Pinus

2. Gnetum gnemon: Melinjo

3. Casuarina equisetifolia: Cemara

4. Ficus benjamina: Beringin

5. Artocarpus integra: Nangka

6. Artocarpus communis: Sukun

7. Artocarpus champeden: Cempedak

8. Piper nigrum: Lada

9. Piper betle: Sirih

10. Ricinus communis: Jarak

11. Cananga odorata: Kenanga

12. Annona muricata: Sirsak

13. Annona squamosa: Srikaya

14. Nymphaea lotus: Teratai

15. Nelumbo nucifera: Lotus

16. Raflesia arnoldi: Bunga bangkai

17. Bryophyllum crenata: Cocor bebek

18. Rosa damascena: Mawar

19. Pyrus malus: Apel

20. Pyrus communis: Pir

21. Prunus americana: Abricos

22. Prunus cerasus: Ceri

23. Fragaria vesca: Arbei

24. Mimosa pudica: Putri malu

25. Leucaena glauca: Lamtoro

26. Pitcellobium lobatum: Jengkol

27. Soja max: Kedelai

28. Phaseolus radiatus: Kacang hijau

29. Phaseolus vulgaris: Buncis

30. Pisum sativum: Kapri

31. Myrtus communis: Penghasil mirtol

32. Eugenia aromatica: Cengkeh

33. Eugenia malacensis: Jambu air

34. Psidium guajava: Jambu biji

35. Carica papaya: Pepaya

36. Camellia sinensis: Teh

37. Ceiba pentandra: Kapuk randu

38. Durio zibethinus: Durian

39. Gossypium herbaceum: Kapas

40. Hibiscus tiliaceus: Waru

41. Hibiscus rosa-sinensis: Kembang sepatu

42. Averrhoa carambola: Belimbing

43. Averrhoa bilimbi: Belimbing wuluh

44. Cucurbita muschata: Waluh

45. Lagenaria leuchanta: Labu air

46. Luffa acutangula: Oyong/ Gambas

47. Citrullus sativus: Semangka

48. Citrus sp: Jeruk

49. Solanum tuberosum: Kentang

50. Solanum melongena: Terung

51. Capsicum annuum: Cabai

52. Ipomea batatas: Ketela rambat

53. Ipomea reptans: Kangkung

54. Coleus tuberosum: Kentang hitam

55. Ocimum basilicum: Kemangi

56. Hydrilla verticillata: Hydrilla

57. Ananas sativus: Nanas

58. Allium ascalonicum: Bawang merah

59. Allium sativum: Bawang putih

60. Aloe vera: Lidah buaya

61. Pleomele angustifolia: Daun suji

62. Cyperus rotundus: Rumput teki

63. Cumbopogon nardus: Sereh

64. Saccharum oficinarum: Tebu

65. Oryza sativa: Padi

66. Triticum aestivum: Gandum

67. Zea mays: Jagung

68. Musa paradisiaca: Pisang

69. Alpinia galaga: Laos

70. Curcuma domestica: Kunyit

71. Zingiber oficinale: Jahe

72. Canna indica: Bunga tasbih

73. Dendrobium crumenatum: Anggrek merpati

74. Phalaenopsis amabilis: Anggrek bulan

75. Areca catechu: Pinang

76. Arenga pinnata: Aren

77. Cocos nucifera: Kelapa

78. Elaeis guinensis: Kelapa sawit

79. Phoenix dactilyfera: Kurma

80. Anthurium crystallinum: Kuping gajah

81. Colocasia esculenta: Talas/ Keladi

82. Bromelia pinguin: Penghasil serabut

83. Mimosa invisa: Putri malu besar

84. Codieum variegatum: Puring

85. Hevea brasiliensis: Penghasil karet

86. Sauropus androgynus: Katuk

87. Ficus religiosa: Ara suci

88. Ficus glomerata: Pohon Ara/ Loa

89. Castiloa elastica: Pohon karet kebo

90. Casuarina junghuhniana: Cemara

91. Pinus silvestris: Pinus

92. Equisetum debile: Paku ekor kuda

93. Selaginella wildenowii: Paku rane

94. Lycopodium clavatum: Paku kawat

95. Marsilea crenata: Paku semanggi

96. Alsophila glauca: Paku tiang

97. Asplenium nidus: Paku sarang burung

98. Adiantum cuneatum: Suplir

99. Salvinia natans: Paku sampan

100. Platycerium bifurcatum: Paku tanduk rusa

Sudah tahu uniknya binatang pemakan semut? Yuk cari tahu!

Itulah bebrapa informasi mengenai aturan penulisan beserta contoh nama ilmiah hewan dan tumbuhan. Semoga baermanfaat, terimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *