Apakah ada diantara anda yang pernah memelihara kelinci tapi mati dalam waktu singkat? Jika ada, mungkin cara merawat kelinci yang anda praktikan kurang tepat. Atau mungkin anda melakukan keselahan tanpa disadari sehingga membuat kelinci peliharaan anda mati dengan cepat.
Pada dasarnya memelihara kelinci adalah perkara yang gampang gampang susah. Karena kelinci adalah hewan peliharaan yang unik, ia bisa dengan mudah beradaptasi dengan gaya hidup pemeliharanya. Hal demikian tentu saja jika kelinci diberi treatment yang tepat, sehingga membuat kelinci merasa bahagia ketika dipelihara.
Berikut ini adalah beberapa cara merawat kelinci sebelum anda mencoba untuk memeliharanya. Check this out!
1. Manfaat Merawat Kelinci
Tahukah anda bahwa memelihara kelinci dapat mendatangkan manfaat bagi pemeliharanya?
Baik kelinci hias ataupun pedaging, keduanya mendatangkan manfaat bagi mereka yang memeliharanya. Pada kelinci pedaging sudah jelas manfaat yang akan didapat. Daging yang dihasilkan biasanya dijadikan bahan dasar berbagai kuliner seperti sate kelinci, dll. Namun manfaat apa yang bisa didapat dari merawat kelinci hias?
Hemat saya, kelinci hias mendatangkan manfaat yang bersifat psikis. Bagi mereka yang menyukai binatang, pasti akan merasa senang ketika melihat kelinci yang imut dan lucu. Bahkan bagi sebagian orang, melihat tingkah hewan yang polos dan menggemaskan dapat mengurangi kadar stres dalam dirinya.
Bagaimanapun, selain mendatangkan manfaat bagi mereka yang memeliharanya, kelinci sudah pasti akan mendatangkan manfaat ekonomi bagi mereka yang menjulanya.
Oleh sebab itu, mulai banyak para pencari peluang bisnis yang menjajal untuk beternak ataupun membudidayakan hewan mamalia yang menggemaskan ini. Mantap ya!
2. Kenali Jenis/ Ras Kelinci Sebelum Merawatnya
Sebagaimana hewan lainnya, kelinci pun memiliki beragam jenis atau ras, seperti halnya burung lovebird pada artikel cara merawat burung lovebird. Akan tetapi, sebagaimana yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, secara garis besar kelinci dibagi menjadi dua kategoti; hias dan pedaging.
Pada habitat aslinya, kelinci adalah hewan mamalia yang hidup di alam bebas seperti padang rumput atau savana. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kelinci mulai dijadikan hewan peliharaan yang diambil manfaatnya.
Berikut adalah jenis-jenis kelinci hias yang bisa anda ketahui:
Anggora Giant
Anggora Inggris
Anggora Perancis
Lion Head Rabbit
English Spot Rabbit
Himalayan Rabbit
Netherland Dwarf Rabbit
English Lop Rabbit
French Lop Rabbit
Holland Lop Rabbit
American Fuzzy Lop Rabbit
Itulah beberapa jenis kelinci yang umum dijadikan hewan hias/ peliharaan.
Dan berikut adalah jenis-jenis kelinci pedaging:
Flemish Giant Rabbit
Continental Giant Rabbit
New Zealand Rabbit
Rex Rabbit
Itulah beberapa jenis kelinci yang biasa dijadikan kelinci penghasil daging/ kelinci potong.
3. Tips Saat Membeli Kelinci Untuk Dirawat
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa anda terapkan ketika hendak membeli kelinci untuk dipelihara:
- Belilah kelinci di pasar hewan atau pet shop, dan usahakan untuk tidak membeli dipinggir jalan. Hal ini bertujuan agar perawatan sebelum kelinci dijual lebih terjamin.
- Perhatikan pergerakan kelinci. Pilihlah kelinci yang memiliki pergerakan yang wajar (tidak terlalu agresif ataupun tidak terlalu lemas).
- Jangan membeli kelinci yang ditempatkan dalam tempat yang sempit. Terlebih jika dalam tempat sempit tersebut terdapat banyak kelinci.
- Amati setiap jengkal tubuh kelinci. Hindari kelinci yang memiliki luka pada tubuhnya, ataupun scabies (parasit yang menyerat kulit luar). Selain itu, amati juga bagian mulut, hidung, dan mata, jika terdapat lendir, hal tersebut bisa menjadi indikator berpenyakit.
- Bertekad untuk benar-benar merawat dan tidak hanya untuk ajang coba-coba, terlebih jika hanya dijadikan ajang iseng.
4. Menyediakan Lokasi Perawatan Kelinci
Hal pertama kali yang harus anda perhatikan adalah menyediakan lokasi untuk kelinci yang hendak anda rawat.
Lokasi tersebut bisa di halaman belakang rumah, di dalam rumah (seperti pada cara merawat anak ikan cupang), ataupun di sekitar rumah yang sekiranya aman, nyaman, dan bersih untuk tempat tinggal dan bermain si kelinci.
5. Menyediakan Kandang/ Tempat Persembunyian
Setelah memilih lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyediakan kandang ataupun tempat untuk persembunyian kelinci anda.
Untuk ukuran kandang kelinci, tidak ada aturan baku yang menetapkan berapa panjang, lebar, ataupun tinggi dari kandang kelinci tersebut. Buatalah kandang yang sekiranya aman dan nyaman untuk ukuran tubuh dan jumlah kelinci yang anda pelihara.
6. Cara Merawat Kelinci – Menata Alas Kandang
Setelah membuatkan kandang, langkah selanjutnya adalah menata alas kandang agar kelinci merasa nyaman. Bahan yang digunakan bisa bermacam-macam seperti, jerami, bubur kayu daur ulang, ataupun lembaran kayu tipis yang berasal dari pohon pinus.
7. Cara Merawat Kelinci – Menyediakan Tempat Kotoran
Sediakan tempat kotoran berupa kotak yang dialasi dengan koran. Hal tersebut bertujuan agar kotoran kelinci tidak tercecer ke banyak titik disekitar kandang dan rumah anda. Selain itu juga untuk mempermudah ketika membersihkan kandang kelinci kesayangan anda.
8. Cara Merawat Kelinci – Menyediakan Mainan
Sediakan mainan kelinci yang terbuat dari kardus. Hal ini dikarenakan kardus merupakan bahan yang aman bagi kelinci, yakni bertekstur lunak. Karena kelinci termasuk hewan pengerat yang gemar menggigiti apapun yang ada di sekitarnya.
Sehingga mainan tersebut aman untuk gigi ataupun tubuh kelinci.
Selain mainan yang terbuat dari bahan kardus, anda juga bisa menyediakan mainan apapun, selama mainan tersebut berbahan aman dan tidak membahayakan kelinci yang anda pelihara.
9. Menyediakan Air dan Makanan yang Tepat
Pada paragraf ini merupakan bagian yang sangat penting. Air merupakan asupan utama bagi seluruh makhluk hidup, termasuk kelinci peliharaan anda.
Disarankan agar selalu memberikan pasokan air yang cukup dan bersih pada tempat minum yang telah anda siapkan sebelumnya. Janga lupa juga untuk selalu mengganti air minum tatakala memang sudah kotor atau habis. Akan lebih baik jika anda menambahkan vitamin pada air minumnya yang biasa tersedia di pet shop.
Selain itu, faktor penting lainnya adalah memberi makanan yang tepat bagi kelinci peliharaan anda. Pakan yang bisa anda berikan berupa rumput jerami, buah wortel, pepaya, apel, pelet kelinci, dll.
10. Hindari Makanan yang Tidak Menyehatkan Bagi Kelinci
Adapun beberapa makanan yang harus dihindari untuk kelinci anda antara lain:
- Tomat
- Kol
- Jagung
- Kacang-kacangan
- Kentang
- Bawang-bawangan
- Biji-bijian
- Bambu, dll.
Karena sistem pencernaan pada kelinci terbilang sensitif, maka makanan-makanan tersebut sebisa mungkin untuk dihindari sebagai pakan kelinci anda.
Selain itu hindari juga untuk memberikan pakan berupa makanan yang biasa dikonsumsi manusia seperti permen, coklat, dll.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan, bahwa kelinci merupakan hewan pengerat yang gamar menggigiti apapun yang ada di sekitarnya, maka jauhkanlah benda-benda berbahaya seperti kabel listrik, benda tajam, dan benda-benda berbahaya lainnya.
11. Tips dan Cara Dalam Merawat Kelinci
Beberapa tips cara merawat kelinci anda antara lain:
- Hati-hati dalam memegang dan menggendong kelinci
- Peliharalah lebih dari satu kelinci agar tidak stres karena sendirian.
- Menjaga suhu kandang kelinci agar selalu optimal, berkisar 15-25 derajat celcius
- Rutin dalam membersihkan lokasi dan kandang kelinci
- Menyikat bulu kelinci dengan rutin dan hati-hati
- Jangan sering-sering memandikan kelinci
- Periksakan pada dokter hewan jika perlu
- Potong kuku kelinci antara satu sampai dua bulan sekali
- Jauhkan dari hewan yang agresif seperti kucing dan anjing
- Bacalah buku-buku atau referensi yang bisa menunjang anda dalam merawat kelinci kesayangan anda
- Biarkan kelinci anda berkeliaran di luar kandang
- Belikan tali kekang untuk mengajak kelinci anda berjalan-jalan
12. Ciri-ciri Kelinci yang Sehat
- Mata bersih dan bersinar
- Bulu bersih dan terhindar dari kutu
- Telinga bersih
- Otot paha besar
- Hidung bersih dan kering (tidak berlendir)
- Ekor dan anus kering
- Mulut kuat dan kering
- Kuku pendek
13. Mengawinkan Kelinci
Pada usia kelinci menginjak 4-6 bulan, kelinci anda sudah siap dan bisa dikawinkan. Anda hanya perlu memperhatikan ciri-cirinya.
Pada kelinci jantan, ciri-ciri yang terlihat adalah pada tingkah dan gerakannya yang cenderung agresif. Sedangkan pada kelini betina akan sebaliknya, ia akan menjadi lebih tenang dan pendiam saat didekati kelinci jantan.
Kelinci betina yang berhasil dikawini dn hamil akan terlihat ciri-cirinya ketika memasuki usia 17 hari setelah proses perkawinan terjadi. Dan pada hari ke-25 induk kelinci akan mulai membuat lubang rong untuk kelak dijadikan sarang bagi anak-anaknya.
Satu hal yang harus anda perhatikan ketika kelinci anda tengah hamil, yakni pada nafsu makannya. Pada betina yang hamil, nafsu makannya akan meningkat. Oleh karena itu sediakanlah persediaan pakan yang lebih ketika menginjak pada fase kehamilan.
Apabila induk kelinci tidak terpenuhi hasrat untuk makannya, maka ia akan berubah menjadi kanibal dan memakan anak-anaknya ketika lahir.
14. Cara Merawat Anak Kelinci
Setelah induk kelinci lahir, lebih perhatikanlah cara merawat kelinci anda. Beberapa hal yang harus anda perhatikan antara lain:
- Jangan terlalu sering memegang anak kelinci. Karena kelinci yang baru lahir memiliki sifat yang mudah stres.
- Berikan asupan makanan yang cukup pada induknya, agar asupan gizi bagi anak-anak kelinci dapat terpenuhi dengan baik.
- Anak kelinci sudah bisa diberi rumput pada usia 15 hari.
- Induk kelinci akan terus merawat anaknya hingga anak berusia kurang lebih menginjak satu bulan.
- Jika hendak memberikan kelinci kepada orang lain, berikanlah pada usia di atas dua bulan.
15. Perhatian Cara Merawat Kelinci
- Kelinci dapat mencakar dan menggigit pemiliknya. Segera beri P3K jika anda terkena cakaran atau gigitan kelinci anda.
- Jangan pakasakan kelinci anda untuk bergerak aktif ketika ia sedang malas atau tidak mood bergerak.
- Pastikan selalu sekitar lingkungan kelinci anda agar tetap aman dan nyaman.
“We’re always on the side of the animal that’s being chased. We always seem to be on the side of the rabbit or the fox and not on the side of the hounds.”
-Norman Jewison