Beternak bukanlah hal yang asing bagi kita semua. Kegiatan beternak bisa dijadikan alternatif ketika memiliki waktu luang yang cukup banyak. Begitu banyak sekali jenis ternak yang sering kita jumpai seperti ternak ayam, sapi, ikan dll. Tetapi bagaimana dengan ternak ayam kalkun, sudahkan kita mengetahuinya?
Ayam kalkun adalah unggas yang memiliki postur tubuh yang besar jika dibandingkan dengan jenis ayam lainnya. Bahkan rentangan sayapnya dapat mencapai 1-1,8 meter. Ayam kalkun bronze adalah jenis yang biasa diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya.
Bukanarjuna.com kali ini akan membahas tentang cara ternak ayam kalkun, apa saja yang perlu kita ketahui, langsung saja kita simak.
1. Alasan Mengapa Ternak Ayam Kalkun Menjadi Alternatif Pilihan
Terdapat beberapa alasan mengapa ternak ayam kalkun menjadi alternatif pilihan, yaitu:
- Memiliki cita rasa daging gurih yang khas (berbeda dengan daging ayam)
- Permintaan konsumen yang tinggi
- Permintaan pasar horeka (hotel, restoran, dan katering) yang cukup tinggi
- Perkembangbiakan yang relatif cepat
- Tingkat kegagalan dalam perkembangbiakan (penetasan telur) yang rendah
- Perawatannya yang terbilang mudah
- Jenis pakan yang mudah didapatkan
2. Syarat Lokasi Ternak Ayam Kalkun
Lokasi kandang sangat mempengaruhi tumbuh dan kembangbiaknya ayam kalkun. Alangkah baiknya sebelum memilih lokasi kandang kita mengetahui kenyamanan dan keamanannya.
Ciri-ciri lokasi yang cocok untuk dijadikan tempat beternak ayam kalkun antara lain:
- Aman dan jauh dari pemukiman penduduk
- Bebas dan aman dari ganggungan hewan lain
- Bukan lokasi yang berpotensi atau sering terjadi bencana seperti banjir dan longsor
- Mendapat sinar matahari yang cukup
- Kondisi lingkungan yang memiliki suhu udara normal.
Pemilihan lokasi kandang yang baik adalah disekitar sumber air misalnya danau, sungai ataupun sawah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah ayam kalkun mencari makanan tambahan.
Namun karena postur tubuhnya yang besar, ayam kalkun lebih memilih untuk diumbar daripada dikandangkan. Karena mereka akan bergerak lebih bebas jika diumbar.
Tetapi pembuatan kandang juga berguna untuk berteduh dikala waktu hujan. Pembuatan kandang juga disarankan menghadap ke timur agar pada saat pagi hari ayam kalkun mendapat sinar matahari pagi sehingga ayam kalkun akan lebih sehat.
3. Pembuatan Kandang
Kandang memang merupakan salah satu hal utama yang wajib disediakan sebelum melakukan suatu proses budidaya, termasuk dalam cara ternak ayam kalkun ini.
Walaupun sebagian besar ternak lebih suka bebas atau melakukan ternak sistem umbaran, sehingga tidak terlalu bergantung akan adanya kandang. Namun tetap saja kandang berfungsi sebagai tempat mereka berteduh saat hujan dan berlindung dari gangguan hewan lain.
Demikian juga dengan ayam kalkun, hewan ini merupakan salah satu hewan yang lebih suka bergerak bebas. Terkecuali bagi anakan ayam kalkun yang belum siap dengan penyesuaian cuaca ekstrim seperti hujan dan panas berkepanjangan.
Maka kandang merupakan syarat yang harus ada dalam proses beternak ayam kalkun ini.
Kalkun dewasa biasanya memilki kandang yang luas dengan tanah yang kering. Ukuran kandang kalkun dewasa biasanya 5 x 10 meter. Hal ini diperlukan agar kalkun bisa bergerak secara leluasa dan bisa mencari makanan tambahannya.
Keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas utama dalam membuat kandang ayam kalkun. Berikut beberapa tips agar bisa mendapatkan kandang yang aman dan nyaman untuk ayam kalkun:
- Disarankan menghadap ke arah timur agar mendapat sinar matahari yang optimal
- Buatlah bangunan yang kuat dan kokoh, agar bisa mengantisipasi cuaca ekstrim dan gangguan hewan lain
- Buatkan bangunan kandang yang mempermudah proses pemberian pakan dan perawatan
- Ruang bangunan yang cukup luas agar ayam kalkun dapat bergerak bebas.
4. Pembagian Kandang
Pentingnya kandang dalam memulai ternak ayam kalkun sudah dipaparkan pada sub judul sebelumnya. Selain itu terdapat hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam perihal kandang ini. Hal tersebut adalah pembagian beberapa kandang untuk kategori-katgori ayam kalkun yang berbeda.
Di bawah ini adalah pembagian kategori kandang ayam kalkun yang perlu diketahui.
A. Kandang Pengeraman
Kalkun pengeram membutuhkan kandang dengan desain khusus agar memudahkan betina dalam mengerami telurnya.
Kandang pengeram juga harus memiliki suhu yang hangat dan perlu tambahan jerami sebagai alasnya serta tempatkan kandang pada bagian yang tersembunyi agar kalkun tidak merasa terganggu selama masa pengeraman.
B. Kandang Bibit Starter (Usia di Bawah 30 Hari)
Seperti yang di jelaskan di atas bahwa anakan kalkun akan lebih rentan dengan adanya cuaca ekstrim dan membutuhkan adanya kandang.
Kandang untuk bibit kalkun yang ini adalah berupa kotak kayu atau boks kotak yang bisa menjadi wadah agar anak kalkun tidak kedinginan nantinya.
Anda bisa menggunakan berbagai alas seperti koran bekas untuk membantu menghangatkan bibit kalkun tersebut. Pergantian alas secara teratur diperlukan agar kotoran tidak terlalu menumpuk.
C. Kandang Bibit Grower dan Layer (Usia 30-70 Hari)
Kalkun ‘remaja’ harus dipindahkan ke kandang yang lebih luas agar kalkun tidak merasa terlalu sempit.
Ukuran kandang pada masa ini adalah panjang 2 m, lebar sekitar 80 cm, dan tinggi 70 cm. Kandang dengan ukuran tersebut dapat menampung 10-20 ekor ayam kalkun, bergantung pada besarnya ukuran kalkun.
D. Kandang Pejantan
Kalkun pejantan bertugas untuk mengawini kalkun betina, sehingga setiap pejantan harus memiliki kandangnya masing-masing agar tidak terjadi perkelahian.
5. Pemilihan Bibit Ayam Kalkun
Memilih bibit yang baik akan meningkatkan peluang keberhasilan ternak kalkun. Untuk itu, pada saat pembelian bibit, pastikan bibit kalkun berada dalam kondisi yang sehat dan tidak memiliki cacat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak memilih bibit ayam kalkun:
- Pilihlah bibit ayam kalkun yang berwarna gelap (semakin gelap warna tubuhnya mengindikasikan bahwan bibit tersebut adalah bibit yang bagus)
- Postur tubuh yang besar dan tegap
- Sehat, aktif dan lincah
- Tidak memiliki cacat pada tubuhnya
- Memiliki nafsu makan yang tinggi
- Warna kotoran tidak putih atau hijau
6. Perawatan Ternak Ayam Kalkun
Setelah tahap persiapan kandang dan pemilihan bibit selesai, maka tahapan selanjutnya adalah perawatan. Tahapan ini bertujuan agar ayam kalkun dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, serta tidak terjangkit hama penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
A. Pemberian Pakan
Pemberian pakan kalkun harus secara optimal, walaupun hal ini bukanlah masalah satu-satunya yang bisa menyebabkan kalkun tidak berkembang dengan maksimal.
Makanan full pabrikan biasanya di berikan untuk pakan kalkun yang masih berumur di bawah 14 hari, makanan ini biasanya di encerkan sedikit dengan penambahan air agar mudah di cerna oleh anak kalkun tersebut.
Pakan kalkun yang telah dewasa bisa menggunakan sisa makanan atau yang di dapatkan di persawahan. Pencampuran ikan kecil, keong dengan dedak juga biasa di lakukan untuk pakan kalkun dewasa.
Kalkun yang sehat adalah kalkun yang mendapatkan cukup nutrisi dan tidak pernah mengalami maslah telat makan.
Jangan biarkan kalkun anda mengalami kelaparan. Sediakanlah pakan kalkun tepat waktu untuk menghindari adanya kelaparan dan serangan penyakit.
Selalu sediakan air bersih sebagai air minum dan letakkan tempat air minum agak berjauhan dari tempat pakan agar tidak mudah kotor.
B. Pemberian Vaksin
Vaksinasi perlu dilakukan untuk mencegah serangan penyakit serta meningkatkan ketahanan tubuh kalkun. Vaksinasi dapat dilakukan secara mandiri dengan membeli vaksin di toko peternakan dan memberikannya kepada kalkun sesuai aturan.
C. Pemisahan Anakan dan Indukan
Pemisahan perlu dilakukan agar anak kalkun tidak mengalami stres. Kandang anakan harus bersuhu hangat dan memiliki alas kandang berupa jerami ataupun koran serta meletakkan kerikil pada tempat minumnya.
D. Pembersihan Kandang
Kandang yang baik harus selalu dalam keadaan yang bersih. Pembersihan ini meliputi pembersihan kotoran ayam kalkun yang melekat pada alas dan dinding kandang serta pembersihan wadah pakan.
Usahakan agar kandang ayam kalkun selalu terjaga kebersihannya, jika cuaca sedang dingin sebaiknya berikan penghangat menggunakan lampu. Ini berfungsi untuk menghindarkan ayam kalkun kedinginan yang akan menyebabkan sakit pada ayam kalkun.
E. Perawatan Bibit Starter
Dibutuhkan beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk anak kalkun yang masih berusia di bawah 70 hari. Beberpa poin penting tersebut yaitu:
- Jaga kehangatan di dalam kandang (boks) menggunakan bola lampu
- Usahakan agar suhu kandang stabil pada angka 30 sampai 45 derajat celcius
- Berikan pakan khusus (BR 1) yang telah memiliki kandungan gizi yang pas.
F. Perawatan Bibit Grower dan Layer
Anak kalkun yang telah melewati usia 70 hari memerlukan penanganan selanjutnya.
Perbedaan kelamin akan terlihat pada anakan kalkun yang berusia diatas 70 hari, hal ini dikarenakan telah memasuki usia remaja.
Karena ayam kalkun pada usia ini tak lagi membutuhkan penghangat maka kandangnya bisa dibuat lebih luas agar kalkun remaja lebih leluasa untuk bergerak. Kalkun remaja telah lebih aktif dan ebih lincah sehingga sudah bisa dilakukan budidaya sistem umbaran.
G. Perawatan Ayam Kalkun Dewasa
Perawatan tingkat lanjut ini biasanya di lakukan pada kalkun dewasa yang sudah berumur lebih dari 6 bulanan. Untuk menghindari adanya perkelahian dan menghindari adanya ayam kalkun yang luka hingga sakit maka anda harus memisahkan para pejantan.
Ayam kalkun betina atau indukan betina yang telah matang dan siap kawin dapat di lihat dengan caranya yang selalu terlihat merunduk.
Dimana pada usia menginjak 8 bulan ayam kalkun betina sudah bisa di kawini dan bertelur. Pada masa ini indukan betina akan mencapai bobot 7 hingga 8 kg.
7. Pengembangbiakan Ayam Kalkun
Pengembangbiakan kalkun berarti mengawinkan kalkun pejantan dengan kalkun pengeram (betina).
Perkawinan ideal dilakukan pada saat kalkun berumur 8 bulan dan proses perkawinannya dapat terjadi secara alami maupun dengan bantuan peternak.
Setiap proses perkawinan selesai, berikan tanda pada kalkun betina agar dapat dijadikan acuan induk unggulan yang akan diteruskan nantinya.
Biasanya, kalkun betina dikawinkan kembali 2 minggu setelah selesai bertelur. Waktu pengeraman (penetasan telur) berkisar antara 28-30 hari dan dapat dilakukan secara alami ataupun menggunakan alat penetas telur.
A. Melalui Perkawinan Alami
Hal ini dapat terjadi jika ukuran kalkun betina dan kalkun jantan tidak berbeda jauh sehingga perkawinan dapat terjadi dengan mudah.
B. Melalui Perkawinan Bantuan
Hal ini dilakukan jika ukuran kalkun pejantan lebih besar dibandingkan dengan kalkun betinanya. Cara melakukan perkawinan bantuan adalah kamu harus memegang kalkun betina dan pastikan cakar pejantan tidak merusak bulu kalkun betina.