Pesawat adalah sarana transportasi yang pada awalnya terinspirasi oleh hewan burung. Namun ternyata, bukan hanya burung saja satu-satunya hewan yang dapat terbang dan melayangkan dirinya di udara. Apakah sebelumnya anda sudah mengetahui beberapa hewan yang bisa terbang selain burung tersebut?
Ada beberapa hewan yang dapat “terbang” di udara. Akan tetapi, hewan-hewan ini tidak benar-benar terbang sebagaimana layaknya burung dan serangga bersayap terbang. Hewan-hewan ini hanya memiliki kemampuan melayang di udara dengan cara mengendalikan dirinya terhadap angin.
Apa sajakah hewan-hewan pengendali angin tersebut, simak ulasannya dibawah ini. Check this out!
Beberapa Hewan yang Bisa Terbang Selain Burung
Hewan-hewan tersebut antara lain:
1. Tupai Terbang
Hewan yang bisa terbang selain burung yang pertama adalah tupai terbang. Lomys horsfieldi adalah salah satu jenis tupai yang memiliki kemampuan untuk terbang.
Makanan bajing terbang adalah buah, kacang-kacangan dan ulat kecil. Bajing terbang termasuk hewan nokturnal atau aktif pada waktu malam hari.
Meskipun bisa terbang, tetapi tentunya cara terbang tupai terbang ini tidak selincah burung. Hewan ini terbang dengan cara melompat dari pohon satu ke pohon lainnya.
Jarak yang dapat ditempuh oleh hewan ini saat terbang adalah 135 hingga 450 meter.
Kemampuan terbang dari bajing terbang didukung oleh selaput yang menghubungkan tangan dan kakinya serta ekornya yang membantu kesimbangan saat terbang.
Apakah amfibi juga bisa terbang? Cari tau disini yuk!
2. Sugar Glider
Sugar glider (Petaurus breviceps), diterjemahkan dari bahasa Latin yang berarti “penari tali berkepala pendek”.
Hewan ini adalah sejenis hewan posum meluncur kecil, yang memiliki perilaku omnivora (pemakan segala), arboreal (hidup di atas pohon), dan nokturnal (aktif di malam hari).
Dan termasuk dalam infrakelas Marsupialia (sejenis hewan berkantung seperti kangguru).
Nama umum bahasa Inggrisnya mengacu pada pilihan hewan ini untuk memakan nektar manis, dan kemampuannya untuk meluncur di udara, seperti tupai terbang.
Mereka memiliki bentuk fisik dan kebiasaan yang sangat mirip dengan tupai terbang meskipun secara genetis tidak terkait erat.
3. Feathertail Glider
Feathertail glider (Acrobates pygmaeus), adalah hewan yang termasuk ke dalam spesies Marsupiala (sama seperti sugar glider). Hewan ini berasal dari negara Australia bagian timur.
Hewan ini adalah hewan yang termasuk ke dalam golongan mamalia terbang terkecil di dunia.
Penamaan dalam bahasa Inggrisnya mengacu pada ekornya yang panjang dan berbulu serta dapat melayang (meluncur) di udara.
4. Colugo (Kubung/ Lemur Terbang)
Colugo (Cynocephalus variegatus), adalah hewan nokturnal sejenis tupai yang terdapat di Asia Tenggara, dan termasuk dalam ordo Dermoptera.
Hewan ini memiliki kulit tipis elastis yang terdapat pada sekitar kedua kakinya, sehingga ia mampu melayang dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Colugo termasuk dalam jenis hewan herbivora, ia makan tumbuh-tumbuhan seperti buah, bunga, daun, dan sayuran.
5. Kelelawar
Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang dapat terbang, dan berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.
Hewan ini tergolong ke dalam hewan nokturnal, artinya mereka aktif (mencari makanan) pada waktu malam dan tidur pada siang hari.
Kelelawar memiliki kemampuan spesial yang dinamakan ekolokasi, yaitu kemampuan menggunakan gelombang bunyi (sonar) untuk mendeteksi keadaan disekitarnya.
6. Draco/ Gliding Lizard (Kadal Terbang)
Hewan yang bisa terbang selain burung selanjutnya adalah Draco lizard. Kadal ini adalah kelompok kadal pohon yang hampir semua spesiesnya memiliki ciri khas berupa layar di kedua sisi tubuhnya.
Spesies ini memiliki layar di sisi tubuhnya yang dapat dibentangkan dan berfungsi sebagai “sayap” untuk menahannya agar tidak jatuh ke tanah saat meluncur di udara.
Kadal ini memiliki kemampuan berpindah dari satu pohon ke pohon yang lain dengan melayang di udara tanpa harus turun ke tanah terlebih dahulu.
7. Kuhl Flying Gecko (Tokek Terbang Kuhli)
Tokek terbang kuhli yang memiliki nama latin Ptychozoon kuhli ini adalah sejenis tokek yang memiliki kemampuan “terbang” di udara. Hewan ini adalah spesies tokek yang berasal dari benua Asia.
Spesies ini memiliki flap pada kedua sisi tubuhnya, selaput pada kaki, serta ekor pipih yang memungkinkannya untuk meluncur pada jarak pendek.
Hewan yang bermetamorfosis sudah biasa, baca disini untuk hewan yang tidak bermetamorfosis.
8. Flying Frog Wallace (Katak Terbang Wallace)
Flying Frog Wallace (Rhacophorus nigropalmatus) adalah katak berwarna emas cerah dan hijau yang dapat melompat dari dahan ke dahan dengan menggunakan selaput ekstra lebar di sela-sela jari kakinya, dan “sayap” dari kulit di kedua bagian sisi tubuhnya.
Ketika katak itu melompat, kaki dan telapaknya meregang keluar dari tubuh sehingga memberi kesan seperti parasut.
9. Gliding Ant (Semut Terbang)
Gliding ant pada dasarnya tidak memiliki sayap, tidak pula memiliki selaput kulit yang menyerupai sayap. Semut jenis ini “terbang” dengan cara memanfaatkan arah dan kecepatan angin.
Meskipun demikian, semut terbang dapat menavigasi arah layang mereka dengan baik dan mendarat dengan aman.
10. Ikan Pari Mobula
Pari mobula adalah hewan yang tergolong dalam genus Mobulidae yang dapat ditemukan di seluruh laut tropis dan hangat di seluruh dunia.
11. Ikan Terbang
Ikan terbang (Exocoetidae) ditemukan hampir di semua samudra, terutama di perairan tropis dan subtropis di samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia.
Ciri utamanya yang paling menonjol adalah sirip dadanya yang besar, memungkinkan ikan ini meluncur terbang secara singkat di udara, di atas permukaan air, untuk lari dari pemangsa.
Biasanya ikan ini dapat meluncur sejauh sekitar 50 meter, tetapi mereka dapat menggunakan dorongan pada tepi gelombang hingga dapat mencapai jarak setidaknya 400 meter.
12. Flying Snake (Ular Terbang)
Ular terbang (Chrysopelea) adalah kelompok jenis-jenis ular pohon yang memiliki kemampuan berpindah dari satu pohon ke pohon yang lain melalui udara, tanpa harus mendarat terlebih dulu.
Persebaran ular ini terbilang luas di daerah tropis Asia Selatan hingga Asia tenggara.
13. Flying Squid (Cumi-cumi Terbang)
Cumi-cumi terbang memiliki nama ilmiah Todarodes pacificus yang tergolong dalam keluarga Ommastrephidae.
Hewan ini tersebar di Samudra Pasifik Utara, di daerah yang mengelilingi Jepang (sehingga sebagian orang menyebut cumi-cumi jenis ini sebagai The Japanese Flying Squid), sepanjang pantai Cina-Rusia, dan Selat Bering ke timur menuju pantai selatan Alaska dan Kanada.
Pada cumi-cumi terbang dewasa memiliki mantel yang manutupi visceral mass, dua sirip, siphon (otot yang mengambil air dari satu sisi dan mendorongnya ke sisi yang lain, proses ini disebut jet propulsion).
Selain itu, cumi-cumi terbang memiliki delapan lengan dan dua tentakel. Di sela-sela lengannya terdapat mulut atau paruh. Dan di dalam mulutnya terdapat “gigi dan lidah” yang disebut radula.
Cumi-cumi terbang juga memiliki tiga hati dan kantong tinta yang digunakan sebagai alat pertahanan melawan predator yang hendak memangsanya.
Sudah tau cara perkembangbiakan hewan? Baca disini, lengkap banget loh!
14. Kalkun Liar
Di Amerika Utara, kalkun liar adalah hewan yang masih bisa diburu. Meskipun bertubuh besar kalkun liar ini dapat terbang dengan kecepatan 88 km/ jam dan dapat berlari dengan kecepatan 40 km/ jam.
Pada malam hari, hewan ini banyak berdiam diri di atas pohon untuk menghindari pemangsa seperti srigala, anjing liar, dan rakun.
Kalkun liar jantan memiliki kulit yang panjang di atas paruh (snood) dan di bawah dagunya (pial). Kulit snood ini berbeda dengan jengger pada ayam. Suara kalkun jantan dapat terdengar sejauh dua kilometer.
Kalkun liar memiliki warna yang bermacam-macam seperti merah tua, emas, hijau, ungu, dan merah terang. Terdapat hal yang menarik pada leher kalkun liar jantan.
Leher kalkun liar jantan akan berwarna merah ketika hendak bertarung dan berubah biru ketika ia tertarik pada kalkun betina.