Bukan Arjuna – Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah yang sangat luas. Baik daratan maupun perairannya. Dengan kenampakan alam yang demikian, sangat mendukung bagi hewan maupun tumbuhan untuk hidup di dalamnya. Akan tetapi, apakah anda sudah mengetahui bahwa terdapat beberapa hewan dan tumbuhan langka di indonesia yang hampir punah?
Kelangkaan pada hewan maupun tumbuhan yang terjadi di negara kita diakibatkan karena ulah dari warga negara Indonesia sendiri. Selalu saja terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab dan merusak alam seperti pembakan hutan, pemburuan hewan yang dilindungi, dll.
Berikut adalah beberapa contoh hewan dan tumbuhan langka di Indonesia yang hampir punah.
Beberapa Contoh Hewan Langka di Indonesia yang Hampir Punah
1. Komodo
Hewan langka Indonesia yang pertama adalah komodo. Komodo yang memiliki nama ilmiah Varanus komodoensis adalah jenis fauna yang hanya bisa ditemui di Indonesia. Habitatnya terdapat di Pulau Komodo, Flores, Rinca, Gili Montang dan Nusa Tenggara (Gili Dasami).
Karena jumlahnya yang semakin hari semakin berkurang, kadal raksasa ini dijaga dengan didirikannya Taman Nasional Pulau Komodo.
2. Pesut Mahakam
Hewan mamalia yang memiliki nama ilmiah Orcaella brevirostris ini tergolong dalam jenis lumba-lumba air tawar. Berdasarkan data pada tahun 2007, populasi dari pesut ini hanya tersisa sekitar 50 ekor saja. Fauna ini menempati urutan teratas satwa Indonesia yang terancam punah.
3. Penyu
Apakah anda tahu, bahwa 6 dari 7 spesies penyu hidup di perairan Indonesia?
Penyu ini tergolong dalam hewan yang dilindungi karena populasinya yang hampir punah, sebagai akibat dari pemburuan liar yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai upaya melindungi fauna air ini, pemerintah telah membuat pengangkaran di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah penangkaran yang terletak di Tanjung Benoa Bali, Kepulauan Seribu, dan Lombok.
4. Baning Sulawesi
Baning Sulawesi atau Indotestudo forstenii adalah jenis kura-kura yang hidup dan menyebar luas di perbukitan Lembah Palu sampai sekitar Gorontalo.
Jenis kura-kira ini banyak diburu secara liar (eksploitasi berlebihan) sehingga dikategorikan sebagai hewan yang mudah terancam punah.
5. Macan Tutul Jawa
Selain dijuluki dengan macan tutul, macan ini juga dijuluki dengan julukan macan kumbang. Macam tutul ini hanya hidup di area pegunungan, hutan tropis dan kawasan konservasi seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Karena motif dari kulit macan ini terbilang indah, hewan ini sering dijadikan sasaran perburuan liar, hingga pada tahun 2007 macan ini dinyatakan sebagai fauna yang hampir punah.
6. Harimau Sumatera
Harimau sumatera yang memiliki nama latin Panthera tigris sumatrae ini merupakan jenis harimau asli dari pulau Sumatera. Harimau ini merupakan jenis harimau yang memiliki ukuran tubuh yang kecil jika dibandingkan dengan jenis harimau lainnya. Selain itu, harimau ini memiliki warna yang paling gelap diantara semua spesiesnya.
Jumlah populasi yang kini hidup pada habitat aslinya hanya tersisa sekitar 300-400 ekor saja. Hal ini diakibatkan karena banyaknya pembukaan lahan kelapa sawit secara ilega yang membuat harimau ini terganggu. Jika kondisi ini terus dibairkan, maka diperkirakan pada tahun 2050 populasi dari harimau ini akan benar-benar punah.
7. Gajah Sumatera
Selain harimau, pulau Sumatera memiliki jenis hewan lain yang tinggal di dalamnya, yakni gajah Sumatera. Gajah Sumatera ini merupkan jenis hewan mamalia terbesar di Indonesia.
Populasi dari gajah Sumatera ini setiap tahunnya mengalami penurunan drastis. Hal ini terjadi karena maraknya pemburuan liar, kebarakan hutan, hingga pembukaan lahan ilegal untuk perkebunan kelapa sawit.
8. Anoa
Anoa adalah hewan yang berhabitat di hutan gunung Ambang, Sulawesi. Fauna ini merupakan jenis sapi yang tinggal di hutan. Bahkan masyarakat setempat memiliki julukan tersendiri untuk Anoa ini, yakni sapiutan.
Selain itu, anoa memiliki tandung yang menyerupai banteng, hanya saja ukuran dari badnnya yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan banteng pada umumnya.
Populasi anoa ini berkurang akibar dari perburuan liar yang menjadikan sapi hutan ini sebagai bahan makanan untuk dikonsumsi.
9. Burung Jalak Bali
Jalak Bali adalah jenis burung kiacauan yang hanya hidup di pulau Bali, tepatnay di bagian barat pulau Bali. Penampilan cantik dari burung ini menjadi penyebab penangkapan liar yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab untuk dijadikan hewan peliharaan.
Selain itu, hilangnya habitat asli dari burung ini menjadi salah satu penyebab semakin langkanya jenis burung ini.
10. Burung Cenderawasih
Konon katanya, Indonesia merupakan negara yang memiliki spesies burung cenderawasih terbanyak. Terdapat 33 jenis burung cenderawasih, dan 28 jenisnya dapat dijumpai di tanah Papua.
Burung cenderawasih memiliki bulu yang sangat indah dan begitu mencolok. Akan tetapi, bulu indah tersebut hanya dimiliki oleh cenderawasih jantan. Bulu indah tersebut biasanya digunakan ketika musim kawin untuk menarik perhatian betina.
Karena keindahan pada bulu yang dimilikinya, membuat populasi burung ini kian lama kian berkurang. Perburuan liar karena perdagangan ilegal dan kerusakan habitat aslinya menjadi penyebab utama semakin langkanya burung ini.
11. Burung Maleo
Burung ini masih sering terlihat di daerah Gorontalo. Akan tetapi jumlah populasinya hanya tinggal sekitar 10.000 ekor saja.
Burung ini sempat dinobatkan sebagai burung yang hampir langka dikarenakan telur yang dimiliki burung ini. Pasalnya, telur dari burung ini memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan telur ayam pada umumnya. Sehingga banyak orang yang tertarik untuk mengambil telur dari burung maleo ini.
12. Burung Merak
Burung merak dikenal sebagai burung yang memiliki bulu-bulu yang indah dan mempesona. Tak heran jika burung yang satu ini kerap menjadi sasaran oknum pemburu hewan yang tidak bertanggung jawab.
13. Monyet Hitam Sulawesi
Di daerah asalnya monyet ini lazim disebut dengan nama yaki atau monyet wolai. Monyet yang satu ini memeiliki ciri-ciri fisik yang sangat unik. Tubuhnya yang besar dipenuhi bulu berwarna hitam pekat juga mengkilap, memiliki jambul dan bokong yang berwarna merah muda.
14. Orang Utan
Hewan langka selanjutnya adalah orang utan. Orang utan adalah spesies kera terbesar di Asia yang sangat mirip dengan manusia. Hari ini, populasi orang utan di seluruh dunia terus berkurang.
Di Indonesia sendiri terdapat dua jenis orang utan yang wilayah persebarannya meliputi pulau Sumatera dan Kalimantan. Dua jenis orang utan tersebut ialah Pongo pygmaeus dan Pongo abelii.
15. Beruk Mentawai
Beruk Mentawai atau bokoi ini adalah fauna endemik yang berasal dari Kepulauan Mentawai. Fauna yang memiliki nama latin Macaca pagensis ini mengalami penurunan populasi yang drastis.
Tercatat pada tahun 80-an, beruk ini memiliki populasi sebanyak kurang lebih 15.000 ekor. Akan tetapi populasi hari ini tersisa kurang lebih 2000-4000 ekor saja.
Penurunan jumlah populasi ini dipicu karena pertambahan penduduk di Kepulauan Mentawai yang menyebabkan kebutuhan akan lahan tempat tinggal dan perkebunan semakin meningkat. Hal itu tentu berdampak pada hutan yang terpaksa ‘dibuka’ menjadi daerah pemukiman dan perkebunan.
16. Badak Bercula Satu
Pada hari ini tercatat hanya tersisa 50-60 ekor dari populasi badak bercula satu yang masih hidup di Indonesia. Hewan ini hanya bisa ditemui di Taman Nasional Badak Bercula Satu Ujung Kulon, Banten. Populasi dari hewan ini menurun atau bahkan hampir punah dikarenakan banyak diburu dan diambil culanya.
17. Badak Bercula Dua
Selain badak bercula satu, Indonesia juga masih memiliki jenis badak lain, yakni badak bercula dua yang berhabitat di pulau Sumatera. Badak jenis ini merupakan jenis badak terkecil, jika dibandingkan dengan jenis badak lainnya.
18. Kanguru Papua
Kanguru Papua dikategorikan sebagai jenis kanguru terkecil di dunia. Fauna ini merupakan hewan yang dilindungi karena populasinya yang semkain berkurang.
Terdapat dua jenis kanguru Papua yang masih hidup, yakni jenis kanguru darat (Thyloagle) dan jenis kanguru pohon (Dendrolagus).
19. Tarsius Tarsier
Primata ini berhabitat di hutan-hutan yang terdapat di Sulawesi. Ciri-ciri fisiknya yaitu memiliki mata yang besar, bertubuh kecil, dan memiliki bulu berwarna coklat. Hewan ini lebih banyak melakukan aktifitasnya di atas pohon sebagaimana layaknya tupai ataupun panda.
Fauna ini tergolong dalam jenis hewan pemakan serangga yang hinggap di pohon-pohon. Populasinya berkurang karena banyakanya pembukaan lahan hutan ilegal yang mengakibatkan fauna ini kehilangan habitat aslinya.
Itulah beberapa contoh hewan langka yang termasuk pada pembahasan artikel yang bertajuk hewan dan tumbuhan langka di Indonesia yang bisa kita ketahui.
“Animals are not property or things but rather living organisms, subjects of a life, who are worthy of our compassion, respect, friendship, and support.”
-Marc Bekoff
Beberapa Contoh Tumbuhan
Selain hewan yang langka, Indonesia memiliki banyak tumbuhan-tumbuhan yang langka juga unik. Berikut adalah beberapa contohnya.
1. Kantong Semar
Tumbuhan langka yang pertama adalah kantong semar. Tumbuhan ini memiliki bentuk unik yang menyerupai kantung yang berkatup (memiliki tutup). Kantong semar adalah jenis tumbuhan pemakan serangga atau hewan-hewan kecil seperti katak kecil, dll.
Keunikan dari tumbuhan ini adalah ia akan membuka katupnya untuk memancing hewan kecil masuk ke dalam kantungnya. Setelah terdapat hewan kecil yang masuk, maka dengan segera ia akan menutup katupnya dan mulai mencerna hasil buruannya tersebut.
2. Tumbuhan Daun Payung
Ciri dari tumbuhan yang satu ini memiliki daun yang sangat kuat, lebar, dan juga besar. Tumbuhan ini berhabitat di daerah Sumatera. Dahulu kala, daun ini sering dijadikan sebagai bahan untuk membuat atap atau dinding rumah.
Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah Johannestijsmania altifrons (diambil dari nama penemunya yakni Profesor Teijsman)
3. Anggrek Tebu
Anggrek tebu adalah jenis tumbuhan anggrek yang memiliki ukuran yang besar dan juga berat. Yakni memiliki berat lebih dari 1 ton dan panjang mulai 3 meter. Karena hal tersebut, tumbuhan anggrek ini sering juga disebut dengan sebutan anggrek raksasa.
Selain ukurannya yang besar, anggrek ini memiliki keunikan lain. Yakni meskipun batangnya sudah dipotong, bunganya akan tetap bertahan hidup hingga 2 bulan lamanya.
4. Bunga Edelweiss Jawa
Bunga edelweiss jawa atau masyarakat lokal menyebutnya dengan sebutan bunga senduro adalah tumbuhan yang sudah diambang kepunahan. Bunga ini hidup di daerah pegunungan Jawa, seperti gunung Papandayan, gunung Gede, gunung Pangrango dan gunung Rinjani.
Pasca erupsi gunung terjadi, bunga edelweiss Jawa ini merupakan tumbuhan yang pertama kali akan tumbuh. Bunga edelweiss ini memiliki keunikan, meskipun sudah dipetik dari tangkainya, bunga ini akan tetap terlihat segar.
Dikarenakan hal itu lah, banyak dari para pendaki gunung yang mengambil bunga ini sebagai kenang-kengan. Sehingga populasi dari tumbuhan ini menurun drastis. Selain itu, bunga ini dapat hidup selama 100 tahun dengan tinggi batang hingga 8 meter.
5. Bunga Bangkai
Bunga bangkai atau bunga suwung ini adalah tumbuhan yang dapat mengeluarkan aroma busuk seperti bangkai. Aroma busuk tersebut dikeluarkan untuk menarik pehatian serangga-serangga yang akan membantu proses penyerbukan pada tumbuhan ini.
Bungan yang dapat mencapai ukuran 4 meter ini berbunga pada rentang waktu yang cukup lama, yakni sekitar 5 tahun sekali. Habitat asli dari tumbuhan ini terdapat di hutan Sumatera.
6. Bunga Padma Rasaksa (Rafflesia arnoldi)
Bunga padma raksasa atau Rafflesia arnoldi adalah tumbuhan raksasa yang dapat mengeluarkan aroma busuk bangkai. Bahkan karena hal tersebut, banyak orang yang menjuluki tumbuhan ini sebagai tumbuhan bunga bangkai.
Masa tumbuh hingga mekar bunga ini sekitar 9 bulan. Ketika mekar, bunga ini memiliki diameter yang cukup luas, yakni bisa mencapai ukuran 1 meter dan berat hingga 10 kilogram. Masa mekar dari bunga ini hanya berkisar 6-7 hari saja sebelum kemudian layu dan mati.
7. Pohon Damar
Pohon damar dapat tumbuh hingga mencapai 60 meter dan diameter hingga mencapai 2 meter. Pohon yang berasal dari Papua ini memiliki sebutan lain pada setiap daerahnya seperti, ki damar (Sunda), salo (Ternate), kisi (Buru), dayungon (Samar), dll.
Selain kayunya, getah dari pohon ini juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar dari pembuatan kopal. Kopal ialah bahan dasar untuk membuat cairan pelapis kertas, lak, atau vernis.
8. Pohon Cendana
Pohon yang memiliki banyak manfaat ini tergolong dalam tumbuhan yang hampir punah. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan ini sangat sulit untuk dibudidayakan. Karena pada awalnya, tumbuhan ini adalah tumbuhan parasit yang menumpang hidup ditumbuhan lainnya.
Berbagai manfaat dari tumbuhan ini antara lain:
- Bahan pembuatan dupa
- Sebagai bahan campuran parfum
- Media aroma terapi
- Rempah-rempah
- Sangkur keris (warangka)
Konon katanya, wangi dari tumbuhan ini dapat bertahan hinga ratusan tahun lamanya.
9. Pohon Ulin
Pohon yang dikenal dengan kayu besi merupakan tumbuhan yang berhabitat di hutan Kalimantan. Dikatakan kayu besi karena tumbuhan ini memiliki kayu yang kuat seperti besi, sehingga sering dijadikan bahan dasar berbagai bangungan.
Pohon ini dapat tumbuh sekitar 20-36 meter dan berdiameter 60-120 sentimeter.
Dikarenakan pohon ini cukup sulit untuk dibudidayakan sehingga populasi dari tumbuhan ini semakin hari semkain berkurang.
10. Pohon Gaharu
Selain pohon cendara, pohon gaharu adalah pohon penghasil kayu yang memiliki aroma yang khas dan wangi. Pada habitat aslinya (hutan Kalimantan) pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 40 meter dan berdiameter batang sekitar 60 sentimeter.
Selain memilki aroma yang khas dan wangi, kayu dari pohon ini banyak dimanfaatkan sebagai:
- Aksesoris fashion
- Bahan kosmetik/ shampoo
- Bahan bangunan dan dekorasi rumah
- Sebagai bahan obat-obatan, dll.
11. Pohon Tengkawang
Tumbuhan yang berhabitat di hutan Kalimantan ini banyak dimanfaatkan minyaknya. Minyak tengkawang dihasilkan dari biji-biji pohon tersebut yang berjatuhan di tanah.
Minyak dari pohon ini memiliki banyak manfaat seperti penyedap masakan, bahan obat-obatan/ kosmetik, sabun, lilin, dll.
“To forget how to dig the earth and to tend the soil is to forget ourselves.”
-Mahatma Gandhi
_*_*_*_*_*_*_*_
Itulah beberapa contoh jenis hewan dan tumbuhan langka di Indonesia yang bisa kita ketahui.
Dengan wilayah Indonesia yang sangat luas ini, tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak terdapat jenis hewan dan tumbuhan langka yang belum ditemukan dan diketahui jenisnya.
Oleh sebab itu, menjaga alam Indonesia agar tetap lestari dan tidak merusaknya menjadi bentuk kesyukuran kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sekian, terimakasih.