Berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi dua jenis, yakni vertebrata dan invertebrata atau avertebrata. Contoh hewan vertebrata seperti kuda, dll. Contoh hewan invertebrata seperti udang, dll.
Hewan vertebrata pada umumnya adalah hewan yang memiliki ukuran tubuh yang besar, berbeda dengan hewan invertebrata yang rata-rata memiliki ukuran tubuh yang kecil.
Pada kesempatan kali ini mari kita mengulas lebih dalam tentang apa itu hewan invertebrata. Kita akan mengetahui definisi, klasifikasi, hingga contoh hewan invertebrata.
Mari kita simak bersama ulasannya dibawah ini!
A. Definisi Hewan Invertebrata
Chevalier de Lamarck adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah invertebrata atau avertebrata untuk penyebutan hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Pada awalnya Chevalier De Lamark membagi invertebrata ke dalam dua kelompok saja, yakni kelompok serangga (insecta) dan kelompok cacing (vermes).
Akan tetapi saat ini, hewan tak bertulang belakang ini diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 kelompok organisme, mulai dari yang sederhana seperti porifera, hingga organisme yang lebih kompleks seperti moluska (mollusca), arthropoda, dll.
Atau sederhananya, invertebrata adalah semua hewan yang tidak mencakup hewan vertebrata seperti; pisces (ikan-ikanan), reptil, aves, mamalia, dan amfibi.
B. Klasifikasi Hewan Invertebrata
Sebagaimana penjelasan pada definisi sebelumnya, bahwa hewan invertebrata diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Pembagian klasifikasi hewan invertebrata tersebut antara lain:
1. Arthropoda (Hewan Berbuku)
Arthropoda adalah filum terbesar dalam taksonomi dunia hewan yang mencakup serangga, lipan (kelabang), laba-laba, udang dan hewan sejenis lainnya.
Kata arthropoda sendiri berasal dari bahasa Yunani; árthron yang berarti ruas, buku, atau segmen dan pous (podos) yang berarti kaki. Oleh sebab itu, arthropoda biasa dikenal dengan hewan berbuku-buku atau hewan beruas.
Hewan dari filum terbesar ini dapat ditemukan di darat, di udara, di air tawar dan air laut, termasuk di dalamnya sebagai bentuk parasit dan simbiosis.
2. Annelida (Cacing Tanah/ Cacing Gelang)
Kata annelida berasal dari bahasa Latin; anellus yang berarti cincin kecil.
Termasuk di dalamnya pembagian hewan dalam filum yang cukup luas seperti cacing bersegmen dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain lintah, pacet, dan cacing tanah.
Sebagian besar filum ini dapat ditemukan di lingkungan yang lembab bahkan basah seperti air tawar dan air laut.
Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas, yakni:
- Hirudinea
- Oligochaeta
- Polychaeta
3. Coelenterata/ Cnidaria (Hewan Berongga)
Coelenterata atau cnidaria adalah filum yang terdiri dari 10.000 lebih spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, terutama di perairan laut.
Kata cnidaria berasal dari bahasa Yunani; cnidos yang berarti jarum penyengat. Dapat dikatakan bahwa penamaan cnidaria digunakan karena kemampuan dari hewan jenis ini yang dapat menyengat.
4. Echinodermata (Hewan Berduri)
Penamaan echinodermata berasal dari bahasa Yunani yang berarti kulit berduri. Filum ini mencakup, tripang, bintang laut dan beberapa jenis lainnya.
Habitat dari hewan ini dapat ditemukan hampir di setiap kedalaman laut.
Filum hewan ini muncul pada periode Kambrium awal. Terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang telah punah. 5 kelas dari 7.000 spesies yang masih hidup diantaranya:
- Asteroidea (bintang laut)
- Crinoidea (lili laut)
- Echinoidea (bulu babi)
- Holothuroidea (mentimun laut/ tripang laut)
- Ophiuroidea (bintang getas & bintang ular)
5. Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Hewan invertebrata lainnya adalah nemathelminthes atau aschelminthes yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti cacing berkas.
Pada awalnya, filum ini digunakan dalam taksonomi kingdom animalia (hewan), akan tetapi saat ini tidak lagi digunakan karena polifiletik.
Meskipun demikian, terkadang pengelompokannya masih digunakan untuk memudahkan.
Cacing gilig adalah hewan berbentuk silinder memanjang, bahkan sangat panjang dan tidak memiliki ruas.
6. Mollusca (Hewan Lunak)
Penamaan mollusca berasal dari bahasa Latin; molluscus yang berarti lunak. Mollusca dapat diartikan dengan hewan triploblastik selomata yang memiliki tubuh lunak.
Jenis hewannya termasuk semua hewan bertubuh lunak dengan maupun tanpa cangkang seperti berbagai jenis siput, kerang-kerangan, kiton, cumi-cumi dan kerabatnya.
Mollusca merupakan filum terbesar setelah filum arthropoda.
7. Platyhelminthes (Cacing Pipih)
Platyhelminthes adalah filum dalam kingdom animalia yang mencakup semua jenis cacing pipih, kecuali nemertea.
Hewan dari filum ini memiliki tubuh pipih dosoventral dan tidak memiliki segmen. Biasanya, cacing pipih ini dapat ditemukan di sungai, danau, laut, atau hidup sebagai parasit di tubuh organisme lain.
8. Porifera (Hewan Berpori)
Porifera atau spons, atau bunga karang adalah organisme multiseluler yang penamaannya berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti berpori.
Porifera memiliki banyak pori-pori ditubuhnya yang bisa dilewati oleh air.
Tubuh porifera terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan sel yang tipis. Spons memiliki sel yang dapat berubah menjadi tipe sel lain serta dapat berpindah antara lapisan sel utama dan mesohil.
Mereka tidak memiliki sistem saraf, sistem peredaran darah, maupun sistem pencernaan.
Mereka mendapatkan makanan, oksigen, dan membuang limbah dengan cara mengendalikan air melalui pori-pori tubuh mereka.
C. Ciri-ciri Hewan Invertebrata
Adapun ciri-ciri hewan invertebrata pada umumnya berupa:
- Ciri yang paling mendasar adalah tidak memiliki tulang belakang.
- Memiliki sistem morfologi dan sistem pernafasan sederhana dari pada kebanyakan hewan vertebrata.
- Tubuhnya terbagi mejadi tiga bagian; kepala, dada, dan perut.
- Hewan invertebrata tidak memiliki paru-paru.
- Tidak memiliki tulang kerangka dalam.
- Meskipun kecil, hewan invertebrata memiliki tengkorak (tulang kepala).
- Bagian dalam tubuhnya dilindungi oleh kerangka luar.
- Spesies porifera pada umumnya dapat bergerak, kecuali porifera dewasa.
- Termasuk dalam hewan heterotof (hewan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri).
- Berhabitat hampir diseluruh belahan dunia. Hewan invertebrata dapat beradaptasi sangat baik dengan lingkungannya, sehingga mampu bertahan hidup cukup lama.
- Bereproduksi (berkembang biak) dengan cara seksual maupun aseksual.
- Beberapa jenisnya tidak memiliki dinding sel.
- Tubuhnya tidak memiliki tulang endoskeleton keras.
- Pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang kecil.
D. Sistem Peredaran Darah Hewan Invertebrata
Pada sistem peredaran darah hewan invertebrata, tidak semua jenisnya memiliki sistem peredaran darah yang khusus.
Hal tersebut dikarenakan sel-sel tubuhnya dapat berhubungan langsung dengan lingkungannya. Beberapa jenis yang dimaksud berasal dari beberapa filum, diantaranya:
- Nemathelmintes
- Porifera
- Coelenterata
- Platyhelminthes
Sedangkan beberapa hewan invertebrata yang sudah memiliki sistem peredaran darah diantaranya:
- Mollusca
- Annelida
- Echinodermata
- Arthropoda (khususnya pada belalang dan lobster)
E. Contoh Hewan Invertebrata
1. Arthropoda (Hewan Berbuku)
~Insect
~Lipan
~Laba-laba
~Udang
2. Annelida (Cacing Tanah/ Cacing Gelang)
~Cacing Tanah
~Pacet
~Lintah
3. Coelenterata/ Cnidaria (Hewan Berongga)
4. Echinodermata (Hewan Berduri)
~Asteroidea (Bintang Laut)
~Crinoidea (Lili Laut)
~Echinoidea (Bulu Babi)
~Holothuroidea (Mentimun Laut/ Tripang Laut)
~Ophiuroidea (Bintang Getas & Bintang Ular)
5. Nemathelminthes (Cacing Gilig)
6. Mollusca (Hewan Lunak)
~Siput
~Cumi-cumi
~Kerang
7. Platyhelminthes (Cacing Pipih)
8. Porifera (Hewan Berpori)
Demikianlah berbagai pengertian hingga contoh hewan invertebrata kali ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih.