Nutrisi Iman “Bahagiamu Tergantung Rasa Syukurmu”
Nutrisi Iman “Bahagiamu Tergantung Rasa Syukurmu”

Nutrisi Iman “Bahagiamu Tergantung Rasa Syukurmu”

Bahagia dalam pandangan Islam bukanlah tentang memiliki banyak harta atau meraih segala keinginan duniawi. Bagi orang beriman, kebahagiaan sejati terletak pada kelapangan hati yang diberikan oleh Allah. Saat hati dilapangkan, kita mampu merasakan kehadiran Allah dalam setiap momen hidup. Bahkan pesan-pesan cinta dari-Nya yang kecil pun mudah kita pahami. Inilah kebahagiaan hakiki yang tak dapat dinilai dengan materi.

Namun, jika hati kita sempit, sebesar apapun pertolongan dan cinta yang Allah turunkan, kita tidak akan mampu memahaminya. Seperti yang sering terjadi, kita menjadi tidak peka terhadap berbagai nikmat yang seharusnya disyukuri. Kebahagiaan tidak bisa dirasakan jika hati terhalang oleh kecemasan, kesedihan, atau nafsu duniawi.

Semakin kita belajar dan mendalami sesuatu, kita akan semakin menyadari betapa banyak hal yang belum kita ketahui. Dunia ini begitu luas, dan semakin kita menjelajahi, semakin banyak rahasia Allah yang tersembunyi yang belum kita pahami. Proses ini mendekatkan kita pada-Nya dan menjadikan hati lebih lapang.

Salah satu cara Allah menurunkan kebahagiaan kepada hamba-Nya adalah melalui cinta dan kasih sayang yang kita bagi kepada sesama. Mencintai orang lain dengan ikhlas, tanpa pamrih, adalah kebahagiaan tersendiri. Berbagi kebaikan, sekecil apapun, akan selalu membawa berkah dan balasan yang baik dari Allah.

Ingatlah, bahwa kebahagiaan itu sederhana. Cukup dengan hati yang bersih dan niat yang ikhlas, insyaAllah, kebahagiaan akan selalu mengalir dalam hidup kita. Karena tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula.

Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di artikel Bukan Arjuna lainnya.

Sumber gambar: Pixabay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *