Sering kali kita merasa bahwa ujian hidup terasa sangat berat dan sulit untuk dilalui. Perasaan ini membuat kita bertanya-tanya, “Kenapa ujian hidupku berat banget?” Di saat-saat seperti ini, kita perlu mengingat firman Allah dalam Al-Qur’an:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Ayat ini sering kita dengar, namun ada satu hal penting yang mungkin luput dari perhatian kita: Allah menggunakan kata “nafsan” (tunggal) dalam ayat ini, bukan anfus atau nufus (jamak). Ini menegaskan bahwa setiap ujian yang diberikan kepada seseorang itu spesifik dan unik sesuai kemampuan individu tersebut.
Tidak seperti ujian di sekolah yang diberikan secara seragam untuk satu kelas, ujian hidup dirancang secara personal oleh Allah. Soal ujian yang kita hadapi berbeda dari orang lain, karena Allah telah “meng-setting” ujian tersebut hanya untuk kita. Apa yang kita hadapi, baik kesulitan maupun tantangan, sudah sesuai dengan kemampuan kita, bukan orang lain.
Mungkin ujian kita terasa sangat berat karena hanya kitalah yang mampu menyelesaikannya. Tidak ada orang lain yang bisa menggantikan posisi kita dalam menghadapi ujian hidup yang spesifik ini. Allah mengetahui batas kemampuan kita lebih dari kita sendiri, dan setiap ujian yang kita hadapi sebenarnya adalah bentuk kepercayaan-Nya terhadap kita.
Ingatlah bahwa dengan setiap ujian, ada potensi besar bagi kita untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, jangan berputus asa. Teruslah berjuang, karena Allah tahu, kamu mampu melewati ujian ini.
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel Bukan Arjuna lainnya!
Sumber gambar: Pixabay